KINGDOM MONERA
Monera
adalah makhluk hidup yang terdiri atas satu
sel (uniselular) sesuai dengan asal kata dari bahasa Yunani, moneres yang berarti tunggal. Organisme
utama yang termasuk dalam kingdom Monera adalah Eubacteria dan Archaebactetia.
Keduanya merupakan organisme prokariotik. Organisme prokariotik merupakan organisme yang inti selnya belum memiliki
membran inti. Adapun organisme eukariotik,
sudah memiliki membran inti.
I. CIRI-CIRI UMUM BAKTERI:
1. Uniseluler & Prokariotik.
2. Berukuran kecil (dalam satuan mikron).
3. Hidup bebas atau parasit.
4. Tidak berklorofil.
5. Memiliki dinding sel yang tersusun atas
peptidoglikan, beberapa dilapisi kapsul.
6. Membentuk endospora dalam lingkungan yang
buruk.
7. Membentuk endospora dalam lingkungan yang
buruk.
8. Bergerak dengan flagel atau berguling
9. Bentuk sel bervariasi seperti basil
(batang), kokus (bola), spirilum (spiral), kokobasil (bulat dan batang), dan
vibrio (tanda baca koma)
II. STRUKTUR DAN BENTUK BAKTERI

1. Kapsul
Beberapa jenis bakteri diselaputi oleh lapisan lendir yang dinamakan kapsul di sebelah luar dinding selnya. Kapsul digunakan untuk mempertahankan dan melindungi diri dari antibodi sel inang, serta melindungi sel dari kekeringan.
2. Dinding Sel
Dinding sel bakteri tersusun dari senyawa peptidoglikan. Peptidoglikan adalah suatu polimer yang terdiri dari polipeptida pendek. Peptidoglikan memiliki kekebalan lapisan yang bervariasi dari ketebalan lapisan ini.
3. Membran Plasma
Membran plasma tersusun dari senyawa fosfolipid dan protein yang bersifat selektif permeabel (dapat dilewati oleh zat-zat tertentu)
4. Plasmid
Plasmid
adalah
DNA ekstrakromosomal yang dapat bereplikasi secara autonom dan bisa ditemukan
pada sel hidup.
5. Sitoplasma
Sitoplasma bakteri adalah cairan koloid yang
mengandung molekul organik seperti lemak, protein, karbohidrat, dan garam garam
mineral, enzim, DNA, dan ribosom.
6. Ribosom
Ribosom adalah organel-organel kecil yang tersebar
dalam sitoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein
7. DNA
Bakteri mempunyai dua macam DNA, yaitu DNA
kromosom dan DNA nonkromosom (plasmid). DNA kromosom adalah materi genetik yang
menentukan sebagian besar dari sifat-sifat mkaetabolisme bakteri, sedangkan
pada DNA nonkromosom (plasmid) yang hanya menentukan sifat tertentu, seperti
sifat patogen, sifat fertilitas, sifat kekebalan antibiotik tertentu.
BENTUK BAKTERI
III. PERBEDAAN BAKTERI GRAM POSITIF DAN NEGATIF
SIFAT
|
GRAM POSITIF
|
GRAM
NEGATIF
|
Komposisi
dinding sel
|
Kandungan
lipid rendah
|
Kandungan
lipid tinggi
|
Peptidoglikan
|
Tebal
|
Tipis
|
Ketahanan
terhadap penisilin
|
Lebih
sensitif
|
Lebih tahan
|
Penghambatan
warna basa
|
Lebih
dihambat
|
Kurang
dihambat
|
Kebutuhan
nutrien
|
Kompleks
|
Relatif
sederhana
|
Ketahanan
terhadap perlakukan fisik
|
Lebih tahan
|
Kurang tahan
|
IV. EUBACTERIA DAN ARCHAEBACTERIA
A. Ciri-ciri Eubacteria:
1.
Ada yang hidup bebas/saprofit atau parasit
2.
Dinding sel tersusun atas peptidoglikan
3. Reproduksi bisa dengan cara aseksual dan paraseksual
B. Ciri-ciri Archaebacteria:
1.
Reproduksi dengan cara
aseksual
2.
Dinding sel yang
dimiliki bukan peptidoglikan
3.
Tidak sensitif terhadap
antibiotik
4.
Dapat hidup di tempat yang ekstrim
C. Klasifikasi Bakteri Eubacteria
Berdasarkan cara memperoleh makanan, bakteri dibedakan:
1.Bakteri Heterotrof (tidak mampu menyusun makanan sendiri). Terbagi menjadi:
a. Parasit: mengambil nutrisi dari organisme yang masih hidup. Contohnya Escherichia coli;
b. Mengambil nutrisi dari organisme yang telah mati.
2.Bakteri Autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri), yang terdiri dari:
a. Fotoautotrof yakni menggunakan sumber energi cahaya matahari, contohnya bakteri hijau (bakterioklorofil)
b. Kemoautotrof yakni menggunakan sumber energi kimia, contohnya Nitrobacter, Nitrosomonas, dan Nitrosococcus.
D. Klasifikasi Bakteri Archaebacteria
Berdasarkan tempat
hidupnya archaebacteria dikelompokkan menjadi:
a. Metanogen = hidup di rawa,
daerah berlumpur, perut sapi. Dapat menghasilkan gas metana (CH4)
b. Halofil = dapat hidup di
tempat yang memiliki kadar garam tinggi
c. Termoasidofil = dapat hidup
di tempat dengan suhu tinggi dan pH asam.
d. Termofil = dapat hidup di tempat dengan suhu tinggi
V. PERBEDAAN
EUBACTERIA DAN ARCHAEBACTERIA :
·
Archaebacteria tidak memiliki peptidoglikan seperti eubacteria.
·
Dilihat
dari lipid membrannya, hidrokarbon yang ada pada eubacteria tidak bercabang.
Sedangkan hidrokarbon pada arcaebacteria sebagian bercabang.
·
Archaebacteria
memiliki intron sedangkan eubacteria tidak.
·
Eubacteria
sensitif terhadap antibiotik sedangkan archaebacteria tidak.
·
Archaebacteria
dapat hidup di lingkungan yang ekstrim sedangkan eubacteria tidak.
·
Eubacteria
berkembangbiak dengan cara aseksual dan paraseksual sedangkan archaebacteria
berkembangbiak hanya secara aseksual.
VI. CARA HIDUP BAKTERI
Bakteri
tidak memiliki klorofil, sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis. Cara
hidup bakteri ada yang saprofit dan ada yang parasit. Bakteri saprofit adalah
bakteri yang hidup bebas di alam dengan menguraikn sampah, bangkai, dan
kotoran, sedangkan bakteri parasit adalah bakteri yang hidup di tubuh inangnya.
Bakteri saprofit sangat menguntungkn untuk lingkungan karena berfungsi sebagai
pengurai.
VII. REPRODUKSI BAKTERI
A. PEMBELAHAN BINER
B. KONJUGASI
PERANAN MENGUNTUNGKAN DAN MERUGIKAN BAKTERI
No.
|
Bakteri
|
Peran
|
1.
|
Lactobacillus
bulgaricus
|
Pembuatan yoghurt
|
2.
|
Septrococcus
lactis
|
Pembuatan mentega dan keju
|
3.
|
Acetobacter
sp.
|
Pembuatan asam cuka
|
4.
|
Escherichia coli
|
Membantu pembusukan makanan di usus
|
5.
|
Rhizobium sp.
|
Bakteri
yang bersimbiosis dengan tumbuhan leguminosae dan berperan dalam pengikatan
nitrogen bebas di udara
|
6.
|
Nitrobacter sp.
|
Mengubah
nitrit menjadi nitrat
|
7.
|
Nitrosomonas dan Nitrosococcus
|
Mengubah amonia menjadi
nitrit
|
8.
|
Saccharomyces cerevisiae.
|
Pembuatan roti
|
9.
|
Acetobacter xylinum
|
Pembuatan nata de coco
|
10.
|
Streptomyces griseus
|
Pembuatan antibiotik
streptomisin
|
11.
|
Saccharomyces sp.
|
Pembuatan alkohol atau
tape
|
12.
|
Pediococcus cerevisiae
|
Pembuatan sosis
|
13.
|
Lactobacillus casei
|
Pembuatan yakult
|
14.
|
Thiobascillus ferrooxidans
|
Mengolah
limbah logam berat
|
15.
|
Mycobacterium tuberculosis
|
Menyebabkan penyakit TBC
|
16.
|
Clostridium
tetani
|
Menyebabkan penyakit
tetanus
|
17.
|
Shigella dysentriaeeae
|
Menyebabkan penyakit
disentri
|
18.
|
Bacillus antharacis
|
Menyebabkan penyakit
antraks pada sapi
|
19.
|
Neiseria
gonorrhoeae
|
Penyebab penyakit
Gonorrhaeae (kencing nanah)
|
20.
|
Mycobacterium leprae
|
Penyebab penyakit lepra
|
21.
|
Salmonella typhosa
|
Penyebab penyakit tipes
|
22.
|
Diplococcus pneumonia
|
Penyebab penyakit
pneumonia (infeksi paru-paru)
|